Memaknai Hari Ayah dengan Kehadirannya Dalam Keluarga
Table of Contents
Hari Ayah Nasional yang diperingati setiap tanggal 12 November, menunjukkan bahwa kehadiran seorang ayah dalam sebuah keluarga sangat dibutuhkan. Keberadaannya dan perannya sangat penting. Ayah bukan sekedar sebutan bagi laki-laki yang sudah membina rumah tangga dan memiliki anak. Namun lebih dari itu, sosok ayah adalah sosok yang memiliki tanggung jawab besar dalam keluarga. Tanggung jawab yang bukan sekedar memberikan nafkah, namun juga tanggung jawab untuk melindungi, mengajari, mendampingi, dan membuat perencanaan kemana keluarga akan dibawa.
Ayah dan Kehadirannya dalam Keluarga
Pernahkah kita mendengar istilah Fatherless Country atau banyak yang menyebut sebagai negeri tanpa ayah? Apakah negeri tanpa ayah itu negeri yang hanya dihuni oleh single parent? Negeri yang hanya dihuni oleh kaum hawa? Tidak, Fatherless Country adalah sebuah negeri dimana kehadiran seorang ayah tidak dirasakan oleh anak-anak.
Penelitian menyebutkan bahwa Indonesia berada dalam 10 besar negara yang masuk dalam kategori fatherless country. Negara yang kehadiran ayah dalam pengasuhan anak sangat minim. Mengapa demikian? Karena ayah hany memahami perannya dalam keluarga sebagai keluarga hanya mencari nafkah, memenuhi nafkah keluarga.
Ayah Irwan Rinaldi, Pakar Pengasuhan Anak menyebutkan bahwa ada peran besar ayah dalam pengasuhan anak. Peran ayah ini diisi dengan kehadiran ayah dalam pengasuhan anak bersama istri. Ayah perlu dan harus hadir dalam pendampingan dan pengajaran anak-anak.
Pengasuhan anak, kita banyak tahu dimasyarakat anak usia dini banyak diasuh oleh para ibu. Mulai dari urusan menggendong, memandikan, menyapi anak, bercerita dan bahkan sekedar menemani anak bermain juga dilakukan oleh pada ibu. Sangat jarang ayah terlibat dalam pendidikan anak mereka.
Masih banyak ayah yang seharusnya menjadi ayah seutuhnya, belum hadir seutuhnya dalam pengasuhan anak. Bahkan mungkin tidak memiliki waktu khusus setiap harinya untuk bersama anak-anak sekedar untuk mendengarkan ocehan mereka, bercanda tawa bersama mereka.
Foto oleh Helena Lopes dari Pexels |
Dampak Ketidak Hadiran Ayah
Apa kemudian dampak dari ketidakhadiran ayah ini? Hal paling mendasar adalah tidak terjalinnya kedekatan antara anak dan ayah. Tidak terbangun ikatan emosi anak terhadap ayah. Mengapa? Karena kehadiran ayah adalah dalam bentuk fisik saja, tidak ada jalinan hubungan batin antara anak dan ayah.
Dampak lain ketidak hadiran ayah dalam pengasuhan yaitu, sulitnya membentuk karakter anak yang kuat.
Begitu penting kehadrian ayah dalam keluarga, di tengah anak-anak. Jika ayah dapat hadir dalam fisik dan batin, maka kehadiran itu akan berbuah manis. Ketika bisa dijalin dengan baik, anak akan belajar menjalankan tanggung jawabnya meskipun ayah tidak hadir dalam fisik pada suatu waktu. Mengapa demikian, karena anak merasakan kehadiran ayah mereka meskipun ayahnya sedang bekerja. Anak akan teringat dengan pelajaran dari ayah, dan akan terekam dengan jelas dalam memorinya. Dan akan selalu dibawa, diingat oleh anak dalam keseharian mereka. Inilah hubungan antara ayah dan anak yang terbangun kedekatan secara fisik dan non fisik (batin). Hubungan dimana keberadaan seorang ayah tetap dirasakan meskipun ayah tidak berada didekatnya.
Selamat Hari Ayah Nasional 12 November 2020. Mari jadikan momentum Hari Ayah Nasional kali ini untuk saling menguatkan dalam keluarga, saling menguatkan peran ayah dan bunda dalam mendidik dan mengasuh anak. Saling berbagi peran untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Ayah dan bunda memiliki peran dan tanggung jawab yang sama dalam mengasuh anak. Ayahugi
Mungkin saat ini, termasuk saya sendiri sudah mulai meninggalkan nilai luhur Bangsa Indonesia. Seperti unggah-ungguh dalam adat jawa yang mengatur hubungan anak-orangtua. Sedikit demi sedkit tergerus oleh glamour globalisasi dan mengimpornya tanpa memilah ke Indonesia.
Terimakasih Ayah Ugi sudah hadir menjadi cahaya dalam kegelapan. Semoga semangat berbagi yang diberikan dapat dirasakan dan menjadi penggerak, baik bagi orang tua maupun calon orang tua. Yakin Indonesia bisa lepas dari status Fatherless Country :)
Sosok ayah sangat dibutuhkan dalam berbagi masalah kehidupan. Karena ayah lebih mampu memberikan pendapat secara logis daripada seorang ibu. Hehe.
Dan meninggal waktu saya masih 4 SD, tapi begitu membekas
Dia ga pelit pujian, ngajarin saya baca dst... Padahal dalam keadaan sakit tuh
Ya walaupun merasa nggak punya figur ayah namun beliau memberikan kenangan yg membekas yaitu selalu membelikan kami majalah bekas sehingga saya jadi suka membaca.
Itulah sebabnya kenapa sekarang saya ikut terjun mengasuh anak-anak agar mereka tidak mengalami apa yang saya rasakan dulu.
Memang peran ayah penting bangetttt dalam hal pengasuhan dan tumbuh kembang anak.
semoga ayah2 di Indonesia semakin menyadari hal ini ya
Kalau dulu, sosok ayahnya anak-anak sibuk kerja kantoran. .Berangkat setelah subuh, pulang larut malam. Seringkali anak-anak kehilangan sosok ayahnya.
Kini, dimasa pandemi ini, akhirnya kami berkumpul. Sehingga bisa lebih erat bondingnya.
Disitulah rasa bersyukur" wajib ditanamkan pada diri kami.
Tapi beberapa hal yang paling saya ingat dari beliau adalah sholat 5 waktu yang tidak pernah ketinggalan di manapun, meski dalam perjalanan sekalipun, dan etos kerja yang jujur dan adil. Padahal saat itu beliau sudah diangkat jadi manejer personalia, tapi tidak mau menerima calon karyawan yang tidak kompeten meski itu keluarga sendiri dan mau membayar mahal.
Sampai sekarang pun kedua hal itu selalu saya bawa kemanapun saya pergi. Selamat Hari Ayah!!!
Ayah ada namun tiada.
Semoga para Ayah tetap kembali ke rumah dengan segala kelelahan yang sudah dialami selama bekerja.
Selamat Hari Ayah.
Tetap semangat mencari ilmu.