Menjadi Ayah Dirindukan Zaman Now

31 comments
Konten [Tampil]

komunikasi, parenting
Foto oleh Anete Lusina dari Pexels

Menjadi orang tua saat ini memiliki tantangan yang lebih berat dari beberapa puluh tahun silam. Sehingga terkadang para orang tua bertanya pada diri mereka sendiri, mengapa betapa berat dan sulit menjadi orang tua?

Perkembangan dunia yang begitu cepat membuat perubahan yang cepat dalam proses pengasuhan anak. Orang tua sekarang harus lebih ekstra dalam mengasuh dan mendidik anak.


Mengapa demikian? Karena orang tua zaman sekarang dihadapkan pada era teknologi. Era dimana informasi berkembang pesat dan tak terbendung. Terlebih saat pandemi, tantangan menjadi lebih besar dan lebih berat lagi bagi orang tua. Orang tua dituntut menjalankan perannya secara optimal.


Tantangan orang tua bukan sekedar anak, namun juga media yang harus dikontrol. Mengingat di era pandemi ini anak-anak harus akrab dengan gadget. Tak cukup bagi orang tua hanya memberikan nasihat. Orang tua perlu memberikan pemahaman pada anak tentang penggunaan gadget yang baik dan benar, serta berusaha menjadi orang tua / ayah yang dirindukan.

ayah ugi parenting
Foto oleh Anete Lusina dari Pexels

Lantas bagaimana orang tua bisa dirindukan? Orang tua dapat menjadi orang tua yang dirindukan anak dengan beberapa hal berikut:

1. Membangun kedekatan dan hubungan emosional yang baik dengan anak.

2. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan tidak menyalahkan apalagi menghakiminya. Sampaikan kasih sayang orang tua dengan kata-kata baik lisan maupun tulisan.

3. Ayah hadir di hadapan anak pada waktu yang tepat, dan membangun kegiatan yang berkualitas, seperti waktu bermain bersama, bergurau atau bercanda bersama.

4. Memberikan sentuhan fisik pada anak, misal dengan pelukan dan ciuman, memegang tangan anak ketika berbicara. Sentuhan fisik ini sebagai bukti cinta, kasih sayang dan perhatian orang tua.

5. Memberikan penguatan kepada anak, sehingga anak merasakan perhatian orang tuanya.

6. Ayah harus betul-betul mengoptimalkan terbatasnya waktu dan terbatasnya ilmu dalam mendidik anak.

7. Orang tua / ayah harus menjadi pribadi yang dapat melihat keunikan atau kelebihan pada anak.


Related Posts

31 comments

  1. Inspiratif dan respek. Biasanya kaum ibu yang concern terhadap masalah parenting hehe... Mungkin untuk kaum ayah, saya baru baca ini dan blog ini pelopornya. Yang paling dasar adalah membangun ikatan emosional dengan anak sebelum mendidik anak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Banyak sekali pakar fathering di luar sana kak. Saya mah,belajar dari mereka

      Delete
  2. Terima kasih buanyaaakkkk insight dan saran2nya, Ayah Ugi
    Sekarang kami lagi kerepotan karena anak beranjak remaja, dan lagi berada di fase "butuh kasih sayang dari Bapaknya."
    InsyaALLAH artikel ini sangat berguna sebagai rujukan kami

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saat anak menginjak remaja atau dewasa, ornagvtua bisa hadir sebagai sahabat atau teman bagi anaknya. Buat anak nyaman berkomunikasi dengan kita, ornag tua

      Delete
  3. Gambaran ayah jadul yang keras dan berjarak sudah tak musim lagi. Ayah yang penyayang layaknya sahabat yang kini dibutuhkan anak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali kak...ada fasenya masing masing

      Delete
  4. Anak sekarang rasa ingin tahunya lebih tinggi dibandingkan anak zaman kita dulu. Sebagai orangtua harus siap dgn jawaban yang bisa diterima si anak, terlebih soal teknologi. Ulasan ini sangat membantu orangtua bagaimana cara mendidik anak anak, sangat bermanfaat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. zaman kita dulu dibilangin A sama orang tua langsing terima ga pakai tanya kenapa A, ada apa dengan A. Sekarang ornag tua betul-,betul harus mengerti anak.

      Delete
  5. Ayah memang bisa lebih dekat dengan anak ketimbang ibu yang melahirkan ya kak. Entah kenapa saat Bapak saya meninggal ada rasa kehilangan begtu besar. Bapak itu kalau menasehati gak pake amarah justru pakai perumpamaan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada yang memang cenderung dekat dengan ayah, ada yang sebaliknya. Tapi semuanya sebenarnya dekat. Semoga beliau ditempatkan ditempat mulia disisiNya

      Delete
  6. Memang, seorang ayah itu bisa lebih dekat dengan anak-anaknya. Salut sama ayah yang begitu. Bisa jadi contoh 🤗

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada kalanya mereka juga dekat dengan bundanya.

      Delete
  7. Sudah menjadi pendapat umum bahwa ibu yang lebih bertanggung jawab terhadap pola asuh anak, ayah lebih ke mencari nafkah saja. Namun, dalam islam pun, tokoh parenting yang bahkan namanya ada dalam Al-Quran adalah seorang ayah, Lukmanul Hakim 🙂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul bunda. Sidah jamak semua tugas pada ibu. Tokoh lain dalam parenting ayah ada Nabi Ibrahim A.S. Ayah perlu menjalankan peran dalam membentuk kemandirian, membekali tauhid anak

      Delete
  8. Wah suamiku hrs baca ini nih biar bisa bonding sama anak dirumah.. jadi orang tua sangat menantang bgt butuh banyak ilmu y pak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menantang sekali mom... menantang untuk terus belajar

      Delete
  9. Ayah itu bagi anak adalah pahlawan. Akan sulit bagi anak jika idealisme itu berbenturan dengan kenyataan. Beruntunglah ayah yang menyadari perannya.

    Tantangan ayah zaman sekarang lebih berat karena harus berebut peran dengan gawai yang digunakan anak, sampai pengaruh luar dari pergaulan anak sendiri.

    Lah, teman-teman Palung yang pada bocah itu sudah pintar ngomongin soal game padahal suami tidak tertarik pada game jadinya ada semacam gap juga. Padahal kami berusaha menekankan pengaruh buruk game dan melarang anak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali bun,apalagi semenjak adanya E-Sport. Semakin lekat gawai dan gamesnya. Bisa dibatasi dengan aktivitas kebersamaan di luar mungkin mom.

      Delete
  10. Biasanya nih poin 4 yang jarang ditemukan di figur para ayah. Kebanyakan udah kadung kebentuk budaya patriarki yang kaku sehingga dalam komunikasi kaku pula. Padahal perlu kan ya poin 4 itu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul kak butuh sekali peran ayah di poin ke empat. Mendekatkan ikatan emosional.

      Delete
  11. Peran ayah saat ini bukan hanya menjadi tulang punggung semata tapi juga menjadi pelindung dan teladan bagi anaknya, kedekatan antara ayah & anak penting agar menjadi ayah yg selalu dirindukan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul bunda, ayah yang menjadi pelindung dan contoh bagi anak-anaknya.

      Delete
  12. baca judulnya jadi kangen ayah saya yang sudah di surga sana, pastinya tipsnya bermanfaat banget mba buat aku dna suami nanti terapin dan perlakukan ke anak-anak agar jadi ortu yang dirindukan anak-anaknya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah, semoga Allah jadikan kita orang tua yang memiliki perhatian dan bisa mendidik anak-anak. Semoga beliau ditempatkan di surgaNya.

      Delete
  13. kalo orang tua baru saat ini didominasi oleh generasi millenial. Sementara anaknya berada di generasi z. Dua generasi yang memiliki beda cara pandang. Orang tua benar benar dihadapkan dalam kondisi yang penuh dengan tantangan. Dari sini ayahugi parenting hadir sebagai jawaban dari tantangan itu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Berbeda generasi berbeda pendekatan,namun nilai yang harus ditanamkan tetap sama. Nilai akhlak dan nilai spiritual lainnya.

      Delete
  14. bahkan yg belum nikah pun perlu tau ini. biar siap jd ortu, modal nikah bukan cuma duit, bos!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe...betul kak. Modal nikah bukan cuma duit, dan bukan cuma cinta. Tapi pemahaman pada tugas dan hak masing-masing.

      Delete
  15. Bagus banget ini tips menjadi ayah zaman now.
    Karena sesungguhnya yang dibutuhkan anak adalah kehadiran dan kebersamaan bersama anak agar tangki-tangki kasih sayang mereka terpenuhi dari kedua orangtua, Ibu dan Ayah.

    ReplyDelete
  16. Alhamdulilah semakin banyak ayah yang peduli parenting

    karena masih banyak yang salah kaprah bahwwa urussan nyuapin anak, bantuin mandi, BAK dan BAB tuh tugas ibunya, ayah sih duduk duduk aja nonton TV :D

    ReplyDelete
  17. Sepakat mas. Sejatinya, anak itu hanya butuh perhatian dan bimbingan secara kontinyu agar mengikuti jalan yang baik. Jika dengan kekerasan, yang ada ya pemberontakan. Terimakasih ulasannya mas, edukatif.

    ReplyDelete

Post a Comment